Quran Explorer
ISLAM AGAMAKU
Mari kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt
ANTARA News - Internasional
Wednesday, July 17, 2013
Thursday, May 9, 2013
10 HAL YANG MENDATANGKAN CINTA KEPADA ALLAH
Disadur dari http://rumaysho.com
Semoga kita senantiasa mendapatkan kecintaan Allah, itulah yang
seharusnya dicari setiap hamba dalam setiap detak jantung dan setiap nafasnya.
Alhamdulillah
wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi wa man
tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin.
Saudaraku, sungguh
setiap orang pasti ingin mendapatkan kecintaan Allah. Lalu bagaimanakah cara
cara untuk mendapatkan kecintaan tersebut. Ibnul Qayyim rahimahullah
menyebutkan beberapa hal untuk mendapatkan maksud tadi dalam kitab beliau
Madarijus Salikin.
Pertama, membaca Al Qur’an dengan merenungi dan
memahami maknanya. Hal ini bisa dilakukan sebagaimana seseorang memahami sebuah
buku yaitu dia menghafal dan harus mendapat penjelasan terhadap isi buku
tersebut. Ini semua dilakukan untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh si
penulis buku. [Maka begitu pula yang dapat dilakukan terhadap Al Qur’an, pen]
Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan
mengerjakan ibadah yang sunnah, setelah mengerjakan ibadah yang wajib.
Dengan inilah seseorang akan mencapai tingkat yang lebih mulia yaitu
menjadi orang yang mendapatkan kecintaan Allah dan bukan hanya sekedar menjadi
seorang pecinta.
Ketiga, terus-menerus mengingat Allah dalam setiap
keadaan, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan keadaan dirinya.
Ingatlah, kecintaan pada Allah akan diperoleh sekadar dengan keadaan dzikir
kepada-Nya.
Keempat, lebih mendahulukan kecintaan pada Allah
daripada kecintaan pada dirinya sendiri ketika dia dikuasai hawa nafsunya.
Begitu pula dia selalu ingin meningkatkan kecintaan kepada-Nya, walaupun harus
menempuh berbagai kesulitan.
Kelima, merenungi, memperhatikan dan mengenal
kebesaran nama dan sifat Allah. Begitu pula hatinya selalu berusaha memikirkan
nama dan sifat Allah tersebut berulang kali. Barangsiapa mengenal Allah dengan
benar melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya, maka dia pasti mencintai Allah.
Oleh karena itu, mu’athilah, fir’auniyah, jahmiyah (yang kesemuanya
keliru dalam memahami nama dan sifat Allah), jalan mereka dalam mengenal Allah
telah terputus (karena mereka menolak nama dan sifat Allah tersebut).
Keenam, memperhatikan kebaikan, nikmat dan karunia
Allah yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir maupun batin.
Inilah faktor yang mendorong untuk mencintai-Nya.
Ketujuh, -inilah yang begitu istimewa- yaitu menghadirkan hati secara keseluruhan tatkala
melakukan ketaatan kepada Allah dengan merenungkan makna yang terkandung di
dalamnya.
Kedelapan, menyendiri dengan Allah di saat Allah turun ke
langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir untuk beribadah dan bermunajat
kepada-Nya serta membaca kalam-Nya (Al Qur’an). Kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya.
Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah
dan bersama para shidiqin. Kemudian memetik perkataan mereka yang seperti buah
yang begitu nikmat. Kemudian dia pun tidaklah mengeluarkan kata-kata
kecuali apabila jelas maslahatnya dan diketahui bahwa dengan perkataan tersebut
akan menambah kemanfaatan baginya dan juga bagi orang lain.
Kesepuluh, menjauhi segala sebab yang dapat mengahalangi
antara dirinya dan Allah Ta’ala.
Semoga kita senantiasa
mendapatkan kecintaan Allah, itulah yang seharusnya dicari setiap hamba dalam
setiap detak jantung dan setiap nafasnya. Ibnul Qayyim mengatakan bahwa kunci untuk
mendapatkan itu semua adalah dengan mempersiapkan jiwa (hati) dan membuka mata
hati.
Alhamdulillahilladzi
bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallalahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala
alihi wa shohbihi wa sallam.
Sumber: Madaarijus Saalikin, 3/ 16-17, Ibnu Qayyim
Al Jauziyah, terbitan Darul Hadits Al Qohiroh
Saturday, January 26, 2013
Hadits Tentang Adzan
1.)
Apabila engkau sedang mengurus kambing atau ditengah padang maka azankanlah
untuk menyerukan shalat dan keraskanlah suaramu dengan seruan itum karena
sesungguhnya jin manusia dan aoaoun yang mendengar selama suara azan itu pada
hari kiamat nanti akan menjadi saksi baginya (Riwayat
bukhari)
2.)
Sabda rasulullah saw barang siapa yang lahir anaknya maka azankanlah pada
telinga kanannya dan iqamahlah pada telinga kirinya maka anak itu tidak
dimudharatkan oleh jin (tidak kena penyakit kanak-kanak (Diriwatkan dalam
kitab Ibnu suni dari hasan bin ali)
3.)
Dari jabir bin samurah ia bercerita " Bilal azan apabila matahari telah
tergelincir tidak dikuranginya lafadz azan itu kemudian ia belum iqamah
sehingga nabi saw keluar apabila beliau telah keluar barulah bilal iqamah
yaitu setelah melihat beliau (Riwayat ahmad dan
muslim)
4.) dari ibnu mas'ud.Sesungguhnya nabi saw telah
bersabda "janganlah terhalang salah seorang dari pada kamu dari makan sahu
karenba azannya Bilal, sesungguhnya bilal bila azan agar orang yang sedang
beramal kembali beristirahat, dan orang yang tidur agar bangun dan siap-siap
untuk shalat (Riwayat Jamaah kecuali tarmizi)
6.)Rasulullah saw. telah berkata kepada abdullah bin
zaid ajarkanlah lafaz azan kepada bilal, karena sesungguhnya suaranya lebih
keras dan lebih baik daripada suaramu (Riwayat abu
dawud)
7.) Dari anas bin malik ia berkata "rasulullah
telah berkata, ' Doa (permintaan ) di antara azan dan iqamah tidak ditolak
(Riwayat ahmad , abu dawud, dan tirmizi)
8.)
Sabda rasulullah saw; apabila kamu mendengar azan, hendaklah kamu berkata
seperti yang dikatakan oleh muazin(riwayat bukhari dan muslim) pada
rowayat muslim dikatakan, kecuali sewaktu mendengar "Hayya alas-salah,hayya
alal-falah, maka yang mendengar hendaklah berkata la haula walaquwwata illa
billah (Riwayat abu dawud)
9.) Dari syahar bin husyab, "Sesungguhnya bilal
telah qamat. tatkala ia mengucapkan "Qad qamatis salah, rasulullah saw menyebut
aqamahallahu-waadamaha (Riwayat abud dawud)
Thursday, August 16, 2012
Do'a Agar Dikaruniai Husnul Khotimah
Di antara doa husnul khatimah yang diajarkan langsung oleh Allah dalam Al-Qur'an adalah doa golongan ulul albab, yaitu firman Allah:
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ
Ya Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan rasul) yang menyeru kepada iman (yaitu): "Berimanlah kalian kepada Rabb kalian!", maka kami pun beriman. Ya Rabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa besar kami, hapuskanlah dari kami dosa-dosa kecil kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang senantiasa berbuat kebajikan. (QS. Ali Imran [3]: 193)
Doa husnul khatimah lainnya dalam Al-Qur'an adalah doa nabi Yusuf 'alaihis salam yang sangat baik apabila selalu kita lantunkan:
فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
(Ya Allah) Tuhan Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan golongan orang-orang yang saleh. (QS. Yusuf [12]: 101)
Doa husnul khatimah lainnya dalam Al-Qur'an adalah doa para tukang sihir Fir'aun yang bertaubat dan beriman kepada nabi Musa dan Harun 'alaihimas salam:
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
"Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan beragama Islam (berserah diri kepada-Mu)." (QS. Al-A'raf [7]: 126)
Adapun di antara contoh doa husnul khatimah yang diajarkan secara langsung oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam adalah:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِيمَهُ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ فِيهِ.
"Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Mu."(HR. Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam Al-Ausath. Al-Hafizh Nuruddin Al-Haitsami dalamMajmauz Zawaid wa Mambaul Fawaid, 10/158 no. 17267 menshahihkan sanadnya)
Wallahu a'lam bish-shawab.
(muhib almajdi/arrahmah.com)
Saturday, May 12, 2012
Seorang Professor Kanada masuk Islam di Jeddah
JEDDAH (Arrahmah.com) - Alhamdulillah, Seorang Professor Kanada masuk Islam di Jeddah, Arab Saudi, ia mengatakan bahwa ia telah menemukan agama yang sama sekali berbeda dari apa yang digambarkan di Barat, seperti yang dilansir Siasat Daily, pada hari Senin (2/4/2012).
David Woelke, seorang guru Bahasa Inggris di Universitas King Abdul Aziz, yang terletak di barat pelabuhan Laut Merah Jeddah, mendapat sambutan meriah dari para hadirin ketika menyatakan diri sebagai seorang Muslim dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat di sebuah konferensi Islam di kota Jeddah.
"Saya biasanya pergi ke Gereja cukup sering di negara saya dan melihat ada perbedaan besar antara dua agama ini, saya telah menemukan bahwa media di Barat menyajikan Islam dengan cara yang cacat," Ujar David yang sekarang berganti nama menjadi Dawud, dikutip koran Saudi.
Fakta tentang Islam yang Dawud temukan di negara kaum Muslimin itu membuat Dawud merenungi kebenaran Islam yang membuatnya yakin untuk memeluk Islam.
"Saya memutuskan untuk memeluk Islam karena saya akan hal ini, Saya pertama-tama memutuskan untuk mempelajari ini (Islam) dari sudut pandang budaya tetapi ketika saya datang ke Arab Saudi, Saya menemukan gambaran yang sepenuhnya berbeda dari apa yang digambarkan oleh Barat," katanya.
"Semakin saya mengenal tentang Islam, semakin saya melekat padanya, akhirnya..saya menemukan diri saya yakin dan memutuskan untuk memeluknya (Islam)," tambah Dawud. (siraaj/arrahmah.com)
Sunday, February 26, 2012
SOLAT ITU ADA EMPAT MACAM.
Telah berkata ahli ma'rifat (orang yg benar-benar mengenali Allah) : Solat itu ada empat macamnya :
[1] Mendahulukannya dengan ilmu pengetahuan (yakni sesudah belajar dan mengetahui hukum-hakamnya).
[2] Mendirikannya dengan perasaan malu terhadap Allah Ta'ala.
[3] Menunaikannya dengan penuh rasa penghormatan terhadap Tuhan yg disembah.
[4] Keluar dari solat dengan perasaan bimbang kalau-kalau solatnya tidak diterima Allah.
Telah berkata setengah Masyaikh(tuan guru): Siapa yg tidak menghadirkan hatinya dlm amalannya nescaya rusaklah sholatnya.
Nabi s.a.w. telah bersabda :
"Di dlm syurga terdapat sebatang sungai, namanya Afyah, menetap didalamnya beberapa bidadari yg diciptakan Allah dari za'faran yg bermain-main dgn mutiara yaqut, mereka bertasbih kepada Allah dgn 70 ribu bahasa, suaranya lebih indah dari pada suara Nabi daud a.s. mereka mengucapkan : "Kami adalah anugerah bagi siapa yg bersholat dengan penuh khusyu' dan menghadirkan hati."
Maka Allah Ta'ala menyahut kata-kata mereka:
"Aku akan menetapkannya di syurgaKu dan Aku akan menjadikan mereka orang-orang yg dibenarkan menziarahiKu."
Sunday, October 23, 2011
Pelicin Makbulnya Doa
Suatu kali Saad bin
Abi Waqas datang menghadap kepada Rasulullah saw. Sudah lama Saad bermunajat
kepada Allah, namun keinginannya itu tak kunjung dikabulkan. Dengan hati
nelangsa, Saad menghadap kepada Rasulullah melaporkan kegundahan hatinya.
"Ya, Rasulullah
saw, aku telah berdo'a, tetapi tak kunjung dikabulkan juga," katanya,
"adakah gerangan yang salah?"
Rasulullah pun menjawab, "Hai Saad,
hindarkanlah makanan haram. Ketahuilah, setiap perut yang diisi dengan sesuatu
yang haram, sekalipun hanya sesuap nasi, maka doanya ditolak selama 40
hari."
Di lain
kesempatan seorang mengadu kepada ahlul hikmah tentang permasalahan yang sama.
Orang terakhir ini nampaknya hafal dengan dalil-dalil. Kepada ahlul hikmah
tersebut dia berkata, "Wahai Ahlul Hikmah, kenapa do'a kami tidak kunjung
dikabulkan, bukankah Allah berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, pasti Aku
kabulkan", katanya, sembari mengutip surat Al Mu'min ayat 60. Si ahli
hikmah menjawab dengan rinci apa yang menjadi sumbatan doanya itu dengan
berkata, "Ada 7 faktor penghambat yang selama ini kau melakukannya, yaitu:
1.
Melakukan perbuatan yang mengundang
amarah Allah, dan tidak segera bertaubat atau menyesalinya. Padahal diketahui
bahwa Allah sangat tidak senang dengan perbuatan itu, akan tetapi saudara tetap
saja melakukan perbuatan tersebut secara terus-menerus bahkan tanpa diiringi
dengan penyesalan.
2.
Pernyataan palsu, yaitu mengatakan
"kami hamba Allah", tetapi tidak seperti buruh yang taat kepada
majikannya. Allah dianggap 'teman' atau 'orang lain' sehingga yang lebih
ditakuti adalah makhluk ciptaanNya daripada Allah SWT sendiri. Allah ada, tapi
kau anggap Allah tidak ada.
3.
Tidak melaksanakan Al Qur'an, sekalipun
setiap saat membacanya. Tetapi acuh terhadap perintah atau larangan yang dikandungnya.
4.
Mengakui Muhammad sebagai Nabi dan
utusan-Nya, namun kamu mengkingkari sunah-sunahnya, sehingga tetap makan
(melanggar barang) yang haram.
5.
Mengerti bahwa: "Dunia tiada
harganya di sisi Allah walau sesayap nyamuk, tetapi karenanya (dengan dunia),
perasaanmu menjadi tenteram.
6.
Kau mengerti bahwa dunia ini fana,
tetapi kau berbuat seakan-akan kekal baginya (tidak mau berpisah dengannya).
Bahkan kau menganggap dunia ini sebagai yang wajib digenggam kuat-kuat dan
jangan dilepaskan selama-lamanya.
7.
Mengerti bahwa akhirat lebih utama
daripada dunia, tetapi tidak beramal demi akhirat dengan sepenuh hati, bahkan
berlaku sebaliknya.
Nasihat
Rasulullah dan Ahli Hikmah semacam di atas, barangkali tidak terlalu populer.
Apalagi pada situasi yang sedang 'padat pendapat' seperti pada saat sekarang
ini. Kecenderungan arus membawa orang pada sesuatu yang bersifat sesaat
(instan). Akibatnya, aspek-aspek transendental menjadi 'mudah' untuk tidak
menyebut 'sangat' gampang dilupakan. Padahal Rasulullah sudah mengingatkan,
akibat sesuap nasi haram, ternyata berakibat pada tertutupnya kran do'a selama
40 hari. Bagaimana bila lebih dari itu?
Logikanya, Allah tidak ridha meng-ijabahi do'a
berkhasiat dunia-akhirat pada sosok yang dalam sel-sel tubuhnya berkembang
darah dan daging haram.
Subscribe to:
Posts (Atom)